Translate Bahasa

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 15 April 2012

Kunci UN dijual sejuta



BENGKULU- Meski soal Ujian Nasional (Unas) yang disimpan di gudang Dispendik Provinsi Bengkulu diyakini aman, namun tetap saja tak tertutup peluang terjadinya kebocoran. Apalagi soal sempat diinapkan di gudang Kantor Dispendik Provinsi Bengkulu.
Investigasi RB, kabar soal unas bocor, semakin mengemuka. Tak sedikit guru sekolah dan peserta unas membenarkan hal itu sekali pun tak dapat menunjukkan bukti atau fakta yang valid. Kabar yang mereka dapat soal unas untuk SMA/SMK sebelum dibagikan secara resmi, diantaranya sudah ada yang dipegang pihak sekolah dan dikerjakan oleh beberapa guru. Jawaban atau kunci dari soal unas itu akan disebarkan ke peserta unas melalui SMS pada hari H pelaksanaan unas (besok,red).
Selain itu, di Curup Kabupaten Rejang Lebong, kemarin beredar SMS yang berisi tawaran bagi yang berminat mendapatkan kunci jawaban unas bisa menghubungi nomor pengirim SMS tentu dengan memberi imbalan seharga Rp 1 juta.
Salah seorang pelajar SMA swasta di Kota Bengkulu mengakui ia telah dijanjikan gurunya mendapat jawaban unas yang akan diberikan perwakilan siswa melalui SMS.
“Kalau gambaran soal atau jawabannya sampai kini belum ado (belum ada) bang. Tapi kami disuruh datang ke sekolah pagi nian Senin besok. Kata guru kami mau mengasih jawaban soal unas. Setelah dapat jawabannya, kami disuruh bagikan dengan kawan-kawan bang,” kata salah satu siswi SMA Pembangunan ini.
Menariknya lagi, sumber RB ini juga menyebutkan, dalam perencanaan menghadapi pelaksanaan Unas beberapa waktu lalu, seluruh siswa tiap kelas peserta unas mengadakan rapat dengan wali kelas masing-masing, bagaimana cara trik mendapatkan jawaban soal dalam ruangan kelas.
“Tiap ruangan kelas kami ado pimpinan bang, yang mengatur kami. Dengan memberikan isarat kode, supaya tidak dicurigai oleh pengawas dalam ruangan,” tuturnya.
Modus kecurangan seperti ini bukan kali pertama. Tahun sebelumnya juga demikian. Hal itu terungkap dari pengakuan seorang guru SMA Negeri di Kota Bengkulu berinisial Ys. Ditemukan, pihak sekolah menyuruh siswa datang sekitar pukul 06.30 WIB. Sebelum ujian, peserta unas yang sudah mendapat jawaban melalui SMS akan membuatnya dalam sobekan kertas yang akan dibuka saat ujian.
“Meskipun HP dikumpul ketika ujian, biasanya anak-anak bawa HP serep yang ukurannya kecil,” ucap Ys saat ditemui RB.
Ditambahkan Ys, jawaban yang diberikan oleh guru tidak diberikan secara menyeluruh. Tetapi hanya sekitar 70 persen saja. Dan sisanya lagi siswa yang mengerjakan dengan seluruhnya. Dengan demikian, kendati semua siswanya nanti lulus, tetapi nilainya tentu tak akan seragam semua.
“Yang pasti intinya sekolah tidak ingin siswanya banyak yang tidak lulus. Makanya dalam tiap tahun, pasti ada guru yang mebantu,” tambahnya.
Sementara Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Prof. Dr. Sudarwan Danim, M. Pd mengatakan, soal unas tidak dipungkiri akan terjadi kebororan. Sebab soal unas dan dimana soal itu diamankan merupakan dua sisi yang berbeda. Secara teoritis, penyimapan soal di Polda berpotensi lebih aman dibandingkan dengan di Dispendik Provinsi. Karena soal unas itu merupakan dokumen negara, idealnya sejak awal pendistribusian diamankan di Polda lalu disalurkan ke jajarannya satu hari sebelum pelaksanaan unas.
“Karena merekalah aparat keamanan yang memiliki legitimasi kuat. Namun demikian, soal aman atau tidak aman tergantung apakah masih ada kejujuran di kalangan aparatur Negara atau masyarakat umumnya,”jelasnya.
Ditambahkan Sudarwan, Jika orang yang ditugasi mengelola soal itu, mulai dari penyusunan soal, percetakan, penyimpanan, hingga pendistribusianya ke tiap sekolah dan ruang kelas bertanggungjawab memiliki kejujuran. Dan soal itu pastinya akan tetap aman.
“Sebaliknya, jika dalam rantai pengelolaan dan pendistribusian soal itu muncul oknum-oknum yang tidak jujur, tetap saja tidak aman, dimana pun naskah itu disimpan. Di Indonesia terkhusus di Bengkulu masalah kejujuran sangat mahal. Disinilah awal persoalannya sebenarnya,” ungkapnya.
Lain lagi dengan Kepala SMAN 2 Kota Bengkulu Dra. Darmawati, MPd, yang sekolahnya hampir setiap tahun kelulusan unasnya seratus persen. Ditegaskannya, soal kebocoran soal unas dari tahun ke tahun selalu menjadi isu hangat. Tetapi sayangnya, belum ada yang menyatakan adanya kebocoran soal itu dengan dibarengi dengan data dan fakta yang valid.
“Biasanya bocornya soal itu hanya sekadar isu semata. Sebab tidak ada pembenaran soal itu asli atau palsu. Apalagi kita tidak mengetahui sama sekali mana soal yang asli atau palsu. Jangan-jangan malah ada oknum yang sengaja membuat soal duplikat berbentuk sama, tetapi isinya belum tentu sama,” terangnya.
Senada disampaikan Waka Kesiswaan SMA Pembangunan Kota Bengkulu, Ermen Fanseri, MPd.I. Dia mengatakan, setiap tahun isu adanya bocornya soal selalu ada. Akan tetapi soal itu belum tentu menjamin apakah asli dari soal sebenarnya.
“Yang kami khawatir, malah ada oknum yang sengaja membuat suasana tidak nyaman. Dengan memberikan soal yang belum tentu kejelasannya, sehingga membuat konsentrasi siswa buyar. Sebab dari pengalaman di SMA Pembangunan sekitar tiga tahun yang lalu, siswa SMA Pembangunan banyak yang tidak lulus. Karena terlalu mempercayai jawaban soal yang dikirim oleh temannya dari sekolah lain,”jelasnya.
Beredar Tawaran Kunci Unas
Di Curup, penelusuran RB, penawaran kunci jawaban dilakukan melalui pesan singkat (SMS, red). Setelah mendapat respon dari calon korban, barulah oknum pelaku mengajak transaksi. Ulah pelaku terbilang nekat dengan menjual kunci jawaban hingga Rp 1 juta. Hanya saja sulit
Seperti yang dikatakan Meldasari (33), warga Kelurahan Talang Rimbo Baru, Kecamatan Curup Tengah, kemarin (14/4) pukul 14.30 WIB ia mendapat SMS dari nomor tak dikenal yang intinya menawarkan kunci jawaban unas SMA/SMK. Lantaran anaknya baru menempuh pendidikan kelas V SD, ia tidak begitu menggubris tawaran pelaku.
‘’Karena penasaran, saya coba telepon, orang itu mengatakan kalau berminat bisa menemuinya. Pelaku menawarkan kunci jawaban seharga Rp 1 juta. Sebelum menutup telepon pelaku memastikan kunci jawaban itu asli dan jika isinya tidak sesuai soal, pelaku menjamin uang kembali. Tetapi saya katakana saya belum berminat karena anak saya masih SD,’’ kata Meldawati kepada RB.
Isu peredaran kunci jawaban unas ini dibenarkan Wakil Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Mirliani, S.Pd, MM yang mengaku sudah mendengar isu penjualan kunci jawaban unas. Namun sampai sejauh ini ia belum menerima laporan dari masyarakat yang mengaku sudah menjadi korban. Baru sebatas adanya pelajar yang ditawari kunci jawaban unas.
‘’Saya minta masyarakat, khususnya para wali murid tidak mempercayainya. Sebab kunci kesuksesan unas adalah kesiapan dari pelajar itu sendiri. Kalau fisik dan mental pelajar bersangkutan siap, diaimbangi dengan tekun belajar insya Allah tidak ada soal yang sulit. Kami minta aparat mengantisipasi adanya kecurangan dalam unas,’’ kata Mirliani kepada RB, kemarin (14/4).
Senada dengan pernyataan Mirliani, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Rejang Lebong (RL), Syafewi, S.Pd mengimbau masyarakat jangan pernah percaya dengan kunci jawaban unas ini. Sebab model soal tidak sama, khusus SMA/SMK dibagi menjadi 5 tipe. Artinya antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya belum tentu mendapat soal dengan tipe yang sama.
‘’Kalaupun kunci itu benar, belum tentu cocok dengan soal yang diterima peserta bersangkutan. Sementara kunci unas itu sendiri saya pastikan palsu. Tidak ada yang tahu seperti apa isi soal karena langsung dikirim dari Depdikbud dan dititipkan kepada aparat kepolisian,’’ tegas Syafewi. (new/sca)

disadur dari:
rakyatbengkulu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar