Translate Bahasa

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 16 April 2012

Mendikbud : kunci palsu beredar

 




seperti yang sering terjadi ditahun tahun sebelumnya, menjelang UN hingga ketika pelaksanaan UN dilakukan, banyak sekali beredar kunci kunci jawaban palsu dari berbagai sumber, mulai dari kopelan yang sengaja di buang di dekat sekolah atau pun yang tersebar lewat pesan singkat berantai, bahkan ada yang menawarkan kunci jawaban ini dengan harga yang tak tanggung tanggung, misalnya ketika kejadian kemaren di beberapa sekolah di bengkulu dimana siswanya ditawarkan kunci jawaban seharga 1 juta rupiah,

HP sepertinya masih menjadi media yang aman untuk melakukan pelanggaran unas. Persoalan HP yang bisa masuk ke ruang ujian, sudah mulai masuk ke lumbung pengaduan call center atau posko unas 2012 Kemendikbud. “Sudah dibuka sejak kemarin. Hari ini ada laporan kebijakan sekolah yang cenderung mengarah ke kecurangan,” ujar koordinator Posko Unas 2012 Kemendibud Setiono

Menurut Setiono, berdasarkan laporan yang diterima Posko Unas 2012, modus lain kecurangan adalah melibatkan kepala sekolah. Bahkan, di Lubuk Linggau, Sumsel, ada orang tua melaporkan di sekolah anaknya dan beberapa sekolah lain, sang kepala sekolah meminta kepada beberapa siswa untuk membawa HP ke ruang ujian. “Si pelapor ini bilang, anaknya wajib membawa HP,” tutur Setiono. Diduga kuat, HP ini menjadi saluran kunci jawaban kepada para siswa.

Posko unas Kemendikbud ini bisa diakses masyarakat melalui call center 177, telepon (021) 5703303, 385300, dan 5736943. Selain itu juga bisa melalui fax (021) 5733125, 3849451, dan 5736943. Bisa juga melalui email ke; pengaduan@kemdikbud.go.id, unpuspendik@kemdikbud.go.id, un@itjen.kemdiknas.go.id.

Terpisah, Kepala Dispendik Provinsi Bengkulu, Drs. H. Yasarlin, M.Pd juga mengatakan kemungkinan beredarnya kunci jawaban palsu saat pelaksanaan Unas sangat terbuka lebar. Sebab, dipastikan ada oknum-oknum tak bertangung jawab yang ingin mengacaukan pelaksanaan Unas.
“Kami selalu menegaskan tiap sosialisasi dilakukan kepada setiap peserta agar tak terpancing dengan kunci jawaban Unas. Baik via SMS atau dalam bentuk apapun. Abaikan saja kalau memang ada. Percaya saja pada kemampuan diri sendiri,” kata Yasarlin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar