Translate Bahasa

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 23 April 2012

Longsor, Lebong - Bengkulu macet total


Tempo.co - Bengkulu - Puluhan kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua terpaksa menginap di jalan lintas Kabupaten Lebong dan Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Tepatnya di Desa Atas Tebing, Kecamatan Lebong Atas, para kendaraan parkir di jalanan akibat longsor dari hujan lebat sejak Sabtu lalu.

Menurut Bupati Lebong Rosjonsyah Syahili, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, hanya aktivitas masyarakat menjadi terhambat di wilayah tersebut.

"Penanganan menjadi terkendala karena alat berat sulit masuk ke lokasi. Padahal titik longsor lumayan banyak, ada sekitar 28 titik di lokasi berbeda," katanya saat dihubungi melalui telepon, Senin 23 April 2012.

Menurut Rosjonsyah, panjang jarak yang terkena longsor sekitar 3 kilometer, dengan ketinggian longsor mencapai 3-6 meter yang menutupi hampir keseluruhan badan jalan.

Pemerintah Daerah Lebong telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Bengkulu Utara untuk meminta bantuan alat berat. Karena jika hanya mengandalkan satu alat berat akan memakan waktu lama, mengingat titik longsor yang banyak.

"Sementara warga yang terjebak dalam longsor saat ini masih dievakuasi, kami juga menyediakan mobil bus pemda untuk warga yang masih terjebak," katanya.

Hujan selama dua hari lalu ternyata tidak hanya mengakibatkan longsor, tetapi juga berhasil memusnahkan 35 hektare sawah siap panen dan puluhan rumah di Desa Tik Teleu dan Desa Kota Baru Santan, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong.

Menurut Camat Pelabai, Jafri, banjir tak hanya berhasil merendam 3 hektare padi dan tujuh mesin penggilingnya, tapi juga menghantam tiga jembatan gantung dan satu jembatan penghubung Desa Kota Santan Baru dengan desa lainnya.

"Banjir sendiri disebabkan meluapnya Sungai Santan pada Minggu dinihari lalu," ujar Jafri yang dihubungi terpisah.

Banjir, ia melanjutkan, menyebabkan dua aliran pipa PDAM milik masyarakat rusak sepanjang 30 meter dan 26 meter. Jadi masyarakat terancam kekurangan air bersih.

Menghadapi bencana banjir ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Bupati Lebong Rosjonsyah Syahili tadi malam telah menyerahkan sejumlah bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor berupa 2 ton beras, selimut, family kit, sarung, ikan sarden, pakaian, dan lain-lain.

sumber : tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar